You are currently viewing HRD Tergocek CV KW Kandidat, Kok Bisa?

HRD Tergocek CV KW Kandidat, Kok Bisa?

Kalau kata beberapa expert, Branding dengan Content itu bukan menipu dengan CV. Bukan juga pecitraan bohong dengan lagak “mampu” padahal nihil. Tapi bagaimana mempresentasikan diri melalui konten dan postingan. 

Sebagai rekruter saya dan teman-teman di PROACT Consulting berhadapan dengan banyak sekali orang dengan berbagai latar belakang. Setiap hari ada sesi interview yang kami lakukan dengan orang berbeda. Sebab itu database kandidat kami sangat banyak dan potensial.

Namun bukan itu yang ingin saya sampaikan. Kami kerap mendapatkan kandidat yang jauh panggang dari api antara dia dan gambaran CV-nya. Dalam CV ia tergambar sebagai personal yang sangat profesional dan punya etos kerja tinggi. Tapi saat sesi interview kerap bingung dengan pertanyaan tugas dasar atau flow process yang dipahami di posisinya. 

Tidak salah jika beberapa kompetensi belum kita kuasai sepenuhnya, namun jika menuliskan kemampuan yang diluar kemampuan kita ini akan menjadi “fake” CV. pentingnya peran belajar sangat membantu dalam meningkatkan kapasitas diri. Belajar tidak harus berbayar, yang gratis sangat banyak. Berbayar juga sangat baik, sebagai bentuk apresiasi terhadap diri dan orang lain.

Disinilah terkadang peran HR menjadi lebih kompleks. Di tengah rutinitas HRD harus menyeleksi sekian banyak kandidat hanya untuk beberapa posisi.

Sebab itu saya dan teman-teman di PROACT Consulting menawarkan solusi ringan. Dengan database yang kami punya, kami selalu berupaya mempersingkat hal itu dengan memaksimalkan hiring kandidat yang tepat dalam jangka waktu 1 bulan. Langsung join alhamdulillah. 

Kami paham bahwa ini bukan pekerjaan ringan. Mungkin ini adalah konsekuensi dan kerja keras tim di PROACT. Sangat penting bagi setiap HRD untuk dapat berkolaborasi dalam menemukan kandidat yang tepat.

Mari Berkolaborasi, Cheers….