You are currently viewing Mengulik Jenis-jenis dan Cara Mengukur Kompetensi Karyawan

Mengulik Jenis-jenis dan Cara Mengukur Kompetensi Karyawan

Kompetensi sering dikaitkan dengan keahlian dan kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu tugas. Termasuk juga seorang karyawan, di mana kompetensi mereka tentunya diukur dan dievaluasi agar dapat bekerja secara efektif.

Menurut KBBI, kompetensi adalah kemampuan atau keterampilan seseorang, dalam hal ini seorang karyawan. Namun, jika dirinci lagi, pengertian mengenai kompetensi karyawan juga masuk dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.

Menurut UU Ketenagakerjaan, kompetensi merupakan seseorang dalam mengenal keterampilan, wawasan, serta sikap kerja yang sudah sesuai standar dan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Dengan begitu, harapannya, saat karyawan sudah memiliki kompetensi yang sesuai standar, mereka bisa mengerjakan tugasnya dengan lebih efisien, sehingga baik itu perusahaan mau pun karyawan dapat mencapai tujuan bersama.

Kompetensi karyawan juga memiliki beberapa jenis yang dikenal secara umum. Berikut jenis-jenisnya.

1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan bagaimana perusahaan menginginkan kompetensi dan pedoman yang bersifat universal, serta diterapkan untuk seluruh jajaran perusahaan.

2. Kompetensi Fungsional
Jenis kompetensi yang satu ini menjelaskan beragam aktivitas kerja karyawan dan hasilnya. Kompetensi fungsional juga memuat berbagai pengetahuan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Kompetensi Peran
Kompetensi peran menjelaskan bagaimana peran masing-masing karyawan di perusahaan serta timnya.

4. Kompetensi Perilaku Karyawan
Kompetensi ini berupa keterampilan, pengetahuan, serta kemampuan karyawan dalam berperilaku. Seperti halnya, bagaimana karyawan berperilaku saat bekerja, mulai dari pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan lain sebagainya.

5. Kompetensi Teknis
Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan dan keahlian karyawan dalam menyelesaikan tanggung jawabnya.

Kompetensi ini dapat menjadi tolok ukur dari produktivitas karyawan. Dengan adanya penyusunan standarisasi, perusahaan telah menciptakan keuntungan baik untuk perusahaan maupun bagi karyawannya.