You are currently viewing Implementasi Seven Habits dalam Bekerja

Implementasi Seven Habits dalam Bekerja

Seven Habits of Highly Effective People adalah buku yang ditulis oleh Stephen Covey pada tahun 1989. Buku ini telah membantu banyak orang untuk mengembangkan kepribadian mereka, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan hidup mereka. Konsep dalam buku ini juga dapat diterapkan dalam konteks HRD atau Human Resource Development.

Berikut adalah pandangan Seven Habits dari perspektif HRD:

  1. Being Proactive (Berpikir Proaktif)

Habit pertama dari Seven Habits of Highly Effective People adalah menjadi proaktif. Ini berarti Anda harus mengambil tanggung jawab atas tindakan Anda dan memimpin diri Anda sendiri. Dalam HRD, proaktif adalah kemampuan untuk mengambil inisiatif, mencari solusi, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Karyawan yang proaktif cenderung lebih produktif dan efektif dalam mencapai target mereka.

  1. Begin with the End in Mind (Mula-Mula Yang Utama)

Habit kedua adalah memulai dengan tujuan yang jelas dan terdefinisi dengan baik. Dalam HRD, tujuan ini dapat diwujudkan dalam bentuk rencana strategis dan tujuan bisnis jangka panjang. Ketika setiap karyawan memahami tujuan dan visi perusahaan, mereka akan lebih fokus dan terorganisir dalam mencapai tujuan.

  1. Put First Things First (Utamakan yang Utama)

Habit ketiga dari Seven Habits of Highly Effective People adalah memprioritaskan tugas dan aktivitas yang benar-benar penting. Dalam HRD, ini berarti memprioritaskan aktivitas dan proyek yang memiliki dampak terbesar pada tujuan organisasi. Manajemen waktu yang baik adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan.

  1. Think Win-Win (Berfikir Win-Win)

Habit keempat adalah berfikir Win-Win. Dalam konteks HRD, ini berarti mencari solusi yang saling menguntungkan baik bagi perusahaan maupun karyawan. Fokus pada kepentingan bersama akan menciptakan budaya perusahaan yang positif dan menguntungkan bagi semua pihak.

  1. Seek First to Understand, Then to be Understood (Mencari Memahami, Kemudian Dipahami)

Habit kelima adalah mencari memahami terlebih dahulu sebelum meminta orang lain untuk memahami kita. Dalam HRD, ini berarti mendengarkan dan memahami perspektif karyawan sebelum membuat keputusan atau memberikan masukan. Karyawan yang merasa didengar dan dihargai akan lebih termotivasi dan terlibat dalam organisasi.

  1. Synergize (Bersinergi)

Habit keenam adalah bersinergi atau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam HRD, kolaborasi antar karyawan dan departemen dapat menciptakan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi dalam organisasi. Kolaborasi juga dapat menghasilkan inovasi dan solusi yang lebih baik.

  1. Sharpen the Saw (Meningkatkan Diri)

Habit terakhir adalah meningkatkan diri. Dalam konteks HRD, ini berarti terus belajar, berkembang, dan meningkatkan keterampilan. Meningkatkan diri bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengikuti pelatihan, mengambil sertifikasi, membaca buku dan artikel, atau berpartisipasi dalam proyek-proyek yang menantang.

Dalam kesimpulannya, penerapan seven habits sangat penting dalam konteks HRD karena membantu para profesional HRD untuk tetap relevan dan produktif dalam pekerjaan mereka. Dengan terus belajar dan meningkatkan keterampilan, mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada organisasi dan mencapai tujuan pribadi mereka.