Bluffing dalam konteks wawancara kerja mengacu pada tindakan atau upaya untuk membuat pernyataan yang tidak akurat atau berlebihan tentang diri Anda, keterampilan, pengalaman, atau pencapaian dalam upaya untuk meningkatkan kesan kepada pewawancara.
Bluffing dapat mencakup memberikan informasi palsu, menggembungkan prestasi, atau mengklaim memiliki keterampilan atau pengetahuan yang sebenarnya tidak dimiliki.
Mengidentifikasi bluffing saat wawancara dapat membutuhkan kecermatan dan pengamatan terhadap perilaku dan respons calon karyawan. Cari tahu beberapa cara mengidentifikasi adanya bluffing dalam wawancara:
- Ketidaksesuaian informasi
Perhatikan jika ada inkonsistensi atau ketidaksesuaian antara apa yang dikatakan oleh calon karyawan dalam wawancara dengan informasi yang ada dalam resume, aplikasi, atau pengalaman kerja sebelumnya yang telah mereka sebutkan sebelumnya.
- Detail yang kurang spesifik
Jika calon karyawan tidak dapat memberikan detail yang spesifik atau jelas tentang pengalaman, proyek, atau pencapaian yang mereka sebutkan dalam resume atau aplikasi mereka, itu mungkin menunjukkan bahwa mereka sedang berusaha untuk mengelak atau menyembunyikan ketidakjelasan.
- Jawaban yang terlalu sempurna
Jika calon karyawan memberikan jawaban yang terlalu sempurna atau terlalu mulus tanpa adanya kelemahan atau kesalahan yang diakui, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang berusaha untuk memperindah atau mengelak dari kenyataan.
- Ketidakpastian dalam menjawab pertanyaan
Perhatikan apakah calon karyawan tampak ragu-ragu, bingung, atau tidak yakin dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman, keterampilan, atau situasi tertentu. Hal ini bisa menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang topik tersebut.
- Kelebihan penggembungan
Jika calon karyawan terlalu menggembungkan atau membesar-besarkan prestasi, tanggung jawab, atau peran yang mereka mainkan dalam proyek atau situasi tertentu, itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka sedang mencoba untuk memperbesar dampak atau pengaruh mereka.
- Tidak konsisten dalam cerita
Perhatikan apakah ada inkonsistensi dalam cerita atau narasi yang disampaikan oleh calon karyawan. Jika ada perubahan dalam detail, urutan kejadian, atau fakta yang diberikan, itu bisa menjadi tanda bahwa cerita tersebut tidak konsisten atau mungkin dibuat-buat.
Meskipun tidak semua tanda-tanda di atas menunjukkan adanya bluffing secara akurat ya. Bisa jadi ada beberapa faktor lain yang memengaruhi perilaku atau respons calon karyawan dalam proses interview.
Informasi ini dapat digunakan sebagai panduan dan pertimbangkan secara menyeluruh seluruh interaksi dan informasi yang diberikan oleh calon karyawan sebelum membuat keputusan yang final.