Dalam dunia kerja, headhunter kini menjadi andalan bagi berbagai perusahaan dalam mencari profesional kandidat. Tetapi, mungkin sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah headhunter, dan seperti apa cara kerja mereka yang bertugas sebagai headhunter.
Headhunter jika diartikan secara harfiah adalah “pencari kepala”, yang mana merupakan seorang spesialis rekrutmen yang bertugas untuk menemukan kandidat yang cocok untuk posisi tertentu sesuai kebutuhan klien.
Menurut Investopedia, headhunter juga didefinisikan sebagai perusahaan atau individu layanan pencari tenaga kerja yang mengatasnamakan pemberi kerja secara independen.
Namun, yang perlu diketahui, cara kerja headhunter bukan hanya sebagai perantara saja. Tetapi mereka juga mempunyai peran sebagai konsultan karier yang bertujuan membantu perusahaan untuk mendapatkan kandidat yang tidak hanya memiliki kualifikasi sesuai, tapi juga cocok dengan budaya perusahaan.
Tujuan perusahaan menggunakan headhunter adalah tentu untuk menemukan talenta yang memenuhi syarat pekerjaan tertentu. Perusahaan yang menyediakan headhunter ini akan mendapatkan kompensasi dari klein atau perusahaan yang memperkerjakan calon karyawan yang berhasil direkomendasikan dan direkrut.
Di samping itu, perusahaan ini disebut juga sebagai perekrut eksekutif yang memang fungsinya mencari kandidat untuk posisi eksekutif atau manajerial ke atas. Meski sebagai perantara, headhunter juga mempertimbangkan fakta bahwa walaupun seorang kandidat tidak aktif melamar kerja, mereka mungkin masih tertarik dengan peluang potensial, dan orang-orang itu menjadi pipeline mereka.
Ini Cara kerja headhunter
- Menganalisa tenaga kerja yang dibutuhkan oleh klien
Cara pertama yang diterapkan oleh seorang headhunter adalah menganalisis dan memahami secara mendalam kebutuhan tenaga kerja yang diinginkan oleh klien, dalam hal ini meliputi pemahaman mendalam tentang peran pekerjaan, kualifikasi, dan budaya perusahaan yang nantinya akan menjadi lingkungan kerja calon kandidat.
- Menyaring kandidat potensial
Bukan cuma memahami kebutuhan klien saja, headhunter juga bertugas untuk menyaring kandidat potensial. Strategi yang mereka gunakan meliputi penggunaan database internal, jejaring profesional, dan sumber daya rekrutmen untuk menemukan individu yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
- Mencari tahu keterampilan dan pengalaman kandidat
Selain mencari kandidat yang tentunya memiliki kualifikasi sesuai, headhunter juga perlu memastikan bahwa keterampilan dan pengalaman yang dimiliki kandidat tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan posisi yang akan diisi.
Proses identifikasi ini menegaskan bahwa kandidat tidak hanya memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, tapi juga membawa skill praktis dan pengalaman yang sesuai. Dengan begitu, headhunter bisa menyaring kandidat yang bukan hanya memenuhi syarat formal saja, tapi juga dapat memberikan kontribusi terhadap kesuksesan organisasi klien secara substansial.
- Melakukan interview atau wawancara tahap awal
Wawancara tahap awal juga menjadi bagian dari cara kerja seorang headhunter. Tujuan dari proses wawancara tahap awal ini adalah untuk mendalami kepribadian, motivasi, dan kesiapan kandidat untuk mengambil tantangan pada posisi yang ditawarkan.
- Berkomunikasi dengan klien dan tim
Peran headhunter lainnya adalah sebagai penghubung antara kandidat dan klien. Hal ini meliputi presentasi kandidat kepada klien, koordinasi jadwal wawancara, dan peran dalam membantu untuk proses negosiasi gaji dan kontrak kerja. Secara keseluruhan, mereka harus memastikan komunikasi dapat terjalin efektif antara semua pihak yang terlibat dalam proses rekrutmen.
kebayang kan proses kerja headhunter seperti apa? Jadi, jika kamu sebagai HRD sedang ada kebutuhan dalam pemenuhan kandidat dengan skill dan posisi khusus, PROACT Consulting bisa menjadi pilihan buat perusahaanmu.
Selain bisa membantu proses psikotes, PROACT juga berpengalaman melakukan pencarian kandidat diberbagai jenis industri di banyak level jabatan. Cari tahu tentang PROACT di sini ya!