Dalam pengelolaan karyawan, masalah disiplin pekerja sering dihadapi oleh tim HR di tempat kerja. Masalah ini terjadi ketika karyawan tidak mengikuti aturan dan kebijakan perusahaan dengan baik, sehingga membawa dampak negatif seperti penurunan produktivitas, konflik antar karyawan, dan bahkan persoalan yang berpotensi mengarah ke perkara hukum.
Lalu, bagaimana sikap HR dalam menghadapi masalah disiplin para pekerja di tempat kerja?
Masalah disiplin di tempat kerja
Masalah disiplin di kantor atau tempat kerja terjadi karena adanya pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap aturan, kebijakan, atau prosedur yang ditetapkan perusahaan. Hal ini meliputi keterlambatan, ketidakhadiran, bullying atau perundungan, diskriminasi, hingga pelecehan seksual yang menyebabkan penurunan performa kerja.
Masalah ini juga akan menimbulkan kerugian terhadap perusahaan. Bahkan, bisa sampai merugi secara finansial, serta “menurunkan” reputasi perusahaan. Oleh karena itu, melalui tim HR, perusahaan harus melakukan tindakan tegas untuk mencegah masalah disiplin pekerja di tempat kerja.
Masalah disiplin pekerja di tempat kerja
Berbagai masalah disiplin yang sering terjadi di tempat kerja, yaitu:
-
Kesalahan umum
Kesalahan umum yang dilakukan oleh pekerja merupakan kesalahan kecil, namun jika dibiarkan bisa menjadi kebiasaan. Misalnya, terlambat datang ke kantor, tidak mengenakan seragam kerja (jika memang diharuskan dalam aturannya), membocorkan dokumen atau strategi perusahaan, dan pelanggaran aturan operasional lainnya.
-
Diskriminasi
Masalah diskriminasi di tempat kerja bisa berupa perlakuan tidak adil terhadap karyawan berdasarkan suku, agama, ras, jenis kelamin, kedekatan, alumni di sekolah atau perguruan tinggi yang sama, atau karakteristik lainnya. Perilaku seperti ini bisa menghambat pekerjaan tim.
-
Masalah kehadiran
Absensi atau kehadiran seperti keterlambatan termasuk dalam masalah disiplin pekerja. Hal lain yang dapat menjadi masalah adalah cuti yang tidak terjadwal, atau sering tidak masuk kerja tanpa keterangan. Tidak bekerja sesuai dengan peraturan jam kerja yang telah disepakati juga termasuk dalam kategori masalah ini.
-
Penurunan kinerja
Manajer juga dihadapi masalah penurunan kinerja karyawan dari standar yang diharapkan. Untuk mengatasi ini, tim HR dan manajer bisa membuat sesi diskusi dengan karyawan untuk mengetahui masalah yang sedang mereka hadapi. Dengan begitu, manajer bisa membantu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya kembali.
-
Perundungan
Bullying atau perundungan adalah perilaku yang tidak sopan atau merendahkan. Perundungan bisa dilakukan oleh atasan ke karyawan atau ke sesama rekan kerja. Hal ini dapat membuat psikis korban menjadi terganggu dan menurunkan semangat mereka untuk bekerja, sehingga berdampak pada kinerja karyawan dan perusahaan secara keseluruhan.
-
Pelecehan seksual
Masalah pelecehan seksual di tempat kerja termasuk tindakan yang harus diatasi segera mungkin. Apapun bentuknya, baik fisik, verbal, nonverbal, dan tertulis. Pelecehan ini juga dapat merugikan karyawan secara mental, fisik, hingga emosional dan sudah seharusnya tim HR memberikan perlindungan terhadap korban.
Cara mengatasi masalah disiplin karyawan
-
Verbal warning
Tim HR dan manajer perlu memberikan verbal warning kepada karyawannya yang melakukan tindakan indisipliner. Apabila karyawan terbukti melakukan kesalahan yang melanggar peraturan, kamu bisa melayangkan verbal warning kepadanya sebagai peringatan awal.
-
Peringatan tertulis
Cara lain yang dapat dilakukan terhadap karyawan yang indisipliner adalah memberikan peringatan tertulis atau written warning. Peringatan ini mencatat pelanggaran yang diulangi karyawan dan konsekuensi yang harus ditanggung.
-
PIP
Tim HR bisa memberikan performance improvement plan (PIP) kepada pekerja yang tidak mematuhi aturan di tempat kerja. Cara ini merupakan rencana perbaikan kinerja yang jelas dan terukur untuk karyawan yang performa kerjanya menurun.
-
Retraining
Langkah untuk mengatasi indisipliner karyawan adalah dengan memberikan pelatihan tambahan atau pembinaan guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Contohnya, memberikan retraining berupa manajemen waktu kepada software developer atau communication skill bagi tim sales untuk meningkatkan penjualan.
-
Demotion dan pemotongan tunjangan
Cara dalam bentuk demotion ini cukup tegas karena dapat menurunkan posisi atau tanggung jawab karyawan yang bermasalah. Demotion juga akan diikuti dengan pemotongan atau penghilangan hak atas tunjangan kepada karyawan yang bermasalah. Meskipun ada juga perusahaan yang tidak melakukan cara ini.
-
PHK
Jika perusahaan menemukan masalah disiplin yang dilakukan karyawan sudah keterlaluan, maka manajemen dapat mengambil tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebagai contoh, karyawan tidak menjalankan operasional berdasarkan SOP, sehingga bisa merugikan keuangan perusahaan.
Tim HR bisa meningkatkan produktivitas perusahaan dengan mengenali dan mengatasi masalah disiplin para pekerja secara efektif. Langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan kerja. Selain itu, perusahaan juga terlindungi dari potensi risiko hukum dan kerugian finansial akibat masalah disiplin karyawan.