Sebagian orang mungkin masih belum mengetahui atau bingung mengenai gaji prorata. Lalu, apa sebenarnya gaji prorata atau prorate salary? Bagaimana cara menghitungnya? Dan apa pengaruhnya terhadap karyawan dan perusahaan?
Definisi gaji prorata
Gaji prorata adalah sistem penghitungan yang digunakan untuk menentukan besaran gaji seorang pegawai yang bekerja selama periode tertentu dalam satu bulan. Metode ini digunakan ketika karyawan tidak bekerja selama satu bulan penuh. Hal ini dapat terjadi saat seorang karyawan baru bergabung atau meninggalkan perusahaan di tengah bulan.
Sistem prorata ini dilakukan untuk memastikan bahwa karyawan dibayar secara proporsional sesuai dengan jumlah hari kerja mereka.
Kenapa gaji prorata itu penting?
Gaji prorata sangat penting untuk menghindari adanya kesalahan dalam pembayaran gaji pada karyawan. Apabila ada perusahaan yang tidak menggunakan metode ini, maka karyawan yang baru masuk atau keluar di tengah bulan akan mendapatkan gaji penuh atau setengah, padahal karyawan tersebut tidak bekerja selama itu. Hal ini dapat menyebabkan adanya rasa ketidakadilan dan ketidakpuasan di antara karyawan.
Alasan penting lainnya dari metode prorate ini adalah dapat menghemat biaya operasional perusahaan. Jadi, dengan penghitungan prorate, perusahaan hanya perlu membayar karyawan sesuai dengan hari kerja mereka tanpa ada pemborosan anggaran. Dengan begitu, efisiensi dan produktivitas perusahaan pun dapat meningkat.
Cara menghitung gaji prorata
- Tentukan jumlah hari dalam sebulan: Pertama, kamu perlu tahu berapa jumlah hari dalam bulan yang sedang berlangsung. Misalnya, bulan Maret memiliki jumlah 31 hari.
- Hitung jumlah hari kerja karyawan: Hitunglah berapa hari karyawan benar-benar bekerja selama bulan tersebut. Ini juga termasuk pada hari-hari ketika karyawan absen atau tidak masuk kerja. Apabila seorang pegawai bekerja selama 20 hari di bulan Maret, maka itulah jumlah hari kerjanya.
- Bagi gaji bulanan: Kemudian bagi gaji bulanan karyawan dengan jumlah hari kerja yang telah dihitung. Contoh, jika gaji bulanannya adalah Rp5.000.000, maka gaji prorata untuk 20 hari dalam bulan Maret adalah (Rp5.000.000/31) x 20 = Rp3.870.967,74.
Setelah selesai menghitung, gaji prorata karyawan tersebut untuk bulan Maret adalah Rp3.870.967,94.
Perusahaan dapat mengelola keuangan dengan lebih baik apabila penghitungan gaji secara prorata dilakukan dengan benar. Selain itu, kamu juga bisa memberikan kepastian penggajian secara adil dan transparan kepada karyawan.