Jenis-jenis Budaya Kerja dalam Perusahaan
Ilustrasi karyawan dalam sebuah perusahaan/freepik

Ini Jenis Budaya Yang Populer dalam Dunia Kerja

Tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan kerja yang setiap hari kamu datangi dapat mempengaruhi pengalaman dan kesejahteraan dirimu secara signifikan. Ini bukan soal tugas saja, tetapi juga tentang nilai-nilai dasar, perilaku, dan harapan yang ada dalam lingkungan kerja. Beberapa faktor tersebut dikenal juga sebagai budaya kerja organisasi.

Pengertian budaya kerja

Budaya kerja merupakan sekumpulan kualitas, cara berperilaku, kebiasaan, dan praktik yang menggambarkan sebuah perusahaan. Budaya ini dihasilkan dari gabungan misi dan visi perusahaan, serta kebijakan, prosedur, dan juga harapan perusahaan terhadap perilaku karyawannya.

Dengan memahami budaya kerja yang ada di perusahaan kamu bekerja bisa membantumu dalam berbagai hal, di antaranya:

  • Merasa lebih terintegrasi dan terlibat: Mengetahui bagaimana segala sesuatunya bekerja dan bisa membuat apa yang ada di perusahaan merasa seperti milikmu.
  • Melihat situasi lingkungan kerja secara efektif: Memungkinkan kamu untuk memahami gaya komunikasi, proses pengambilan keputusan, dan norma yang dapat membantu kamu bekerja dengan lancar.
  • Berkontribusi yang terbaik: Menyamakan gaya kerja kamu dengan budaya yang ada bisa meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.

Jenis-jenis budaya kerja yang populer


  1. Clan culture (keluarga)

Budaya kerja ini mengedepankan kolaborasi, kerja sama tim, dan rasa memiliki. Hal ini dapat dilihat dengan suasana kekeluargaan di mana karyawan merasa dihargai dan mendapat dukungan penuh dari perusahaan.

Selain itu, clan culture juga memprioritaskan pengembangan dan kohesi karyawan. Budaya kerja yang satu ini dapat membantu karyawan dalam berkomunikasi agar lebih cair tanpa membedakan atasan-bawahan.

  • Fokus: Kolaborasi, kerja tim, dan rasa komunitas yang kuat.
  • Nilai: Loyalitas, kepercayaan, dan dukungan timbal balik.
  1. Budaya hierarki

Stabilitas, control penuh terhadap tim, dan formalisasi adalah gambaran dari budaya kerja hierarki. Perusahaan dengan budaya hierarki mengandalkan struktur proses dan aturan yang jelas untuk memastikan efisiensi dan keandalan.

Perlu diketahui bahwa budaya hierarki tidak memperkenankan seorang staf menghubungi langsung direkturnya. Staf hanya bisa berdiskusi dengan atasannya langsung.

  • Fokus: Struktur yang jelas, peran yang mapan, dan proses yang terdefinisi dengan baik.
  • Nilai: Otoritas, ketertiban, dan efisiensi.

  1. Market culture

Budaya kerja yang satu ini berorientasi pada hasil dan kompetitif, sehingga lebih memprioritaskan pencapaian tujuan dan mengesampingkan bagaimana mereka mencapainya. Perusahaan yang menerapkan budaya ini sangat menghargai kinerja, efisiensi, dan akuntabilitas.

  • Fokus: Mencapai tujuan, persaingan, dan kinerja individu.
  • Nilai: Berorientasi pada hasil, kompetitif, dan motivasi pribadi yang kuat.

  1. Adhocracy culture

Budaya adokrasi dapat dikenali melalui inovasi, kemampuan beradaptasi, dan menuntut karyawannya untuk mempunya karakter entrepreneur.

Selain itu, mereka juga tidak meninggalkan inisiatif yang cenderung berisiko dan menuntut eksperimen di luar batas untuk selalu menjadi yang terdepan dalam lingkungan yang dinamis.

  • Fokus: Fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan keberanian mengambil risiko yang diperhitungkan
  • Nilai: Inovasi, kreativitas, dan semangat kewirausahaan.

Bagaimana menurut kamu tentang jenis-jenis budaya kerja di atas?